Sabtu, 17 November 2012

Ekonomi




BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah ekonomi merupakan masalah kompleks dan selalu terjadi di berbagai Negara, terutama negara yang sedang berkembang. Kemiskinan, pengangguran, merupakan masalah yang belum dapat teratasi oleh negara-negara berkembang di kawasan asia seperti Indonesia, india, Saudi Arabia, dll. Permintaan global yang melemah akan membebani negara-negara berkembang di Asia pada tahun 2012, namun pertumbuhan ekonomi di sebagian besar negara-negara tersebut akan tetap kuat dan meningkat pada 2013 didukung oleh konsumsi rumah tangga. Ketidakpastian yang terus berlanjut di kawasan euro dan semakin menurunnya perdagangan global bisa menjadi ancaman bagi prospek pertumbuhan ekonomi di negara-negara berkembang. Oleh karena faktor-faktor di atas penulis tertarik mengambil tema tentang ”Gejolak Ekonomi Dunia Terhadap Perkembangan Ekonomi Negara Berkembang” untuk melengkapi tugas pengantar bisnis, berkaitan dengan penulisan artikel.



BAB 2
PEMBAHASAN
      A. Pengertian Ekonomi
Secara umum, bisa dibilang bahwa ekonomi adalah sebuah bidang kajian tentang pengurusan sumber daya material individu, masyarakat, dan negara untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia. Karena ekonomi merupakan ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang bervariasi dan berkembang dengan sumber daya yang ada melalui   pilihan-pilihan kegiatan produksi, konsumsi dan atau distribusi
Berikut ini adalah pengertian dan definisi ekonomi menurut beberapa ahli:
# ADAM SMITH
Ekonomi ialah penyelidikan tentang keadaan dan sebab adanya kekayaan Negara
# MILL J. S
Ekonomi ialah sains praktikal tentang pengeluaran dan penagihan
# ABRAHAM MASLOW
Ekonomi adalah salah satu bidang pengkajian yang mencoba menyelesaikan masalah keperluan asas kehidupan manusia melalui penggemblengan segala sumber ekonomi yang ada dengan berasaskan prinsip serta teori tertentu dalam suatu sistem ekonomi yang dianggap efektif dan efisien
B.     Pengertian Fundamental
Fundamental (ekonomi) dalam pengertian ekonomi terdapat dua dasar dalil kesejahteraan ekonomi, pertama menyatakan bahwa setiap kompetitif yang berdasarkan keseimbangan atau keseimbangan Walrasian mengarah ke efisien Pareto dalam alokasi sumberdaya, Kedua berkaitan dengan intervensi negara, setiap alokasi efisien yang dapat berkelanjutan dengan keseimbangan kompetitif. walau nampak terlihat simetri dari dua dalil sebenarnya dalil pertama jauh lebih umum dibandingkan dengan dalil yang kedua lebih lemah dan memerlukan asumsi lebih jauh.

         C.   Bank Dunia mendorong negara-negara berkembang untuk memperkuat fundamental dalam negeri, untuk menghadapi gejolak ekonomi dunia
WASHINGTON, 12 Juni 2012 – Negara-negara berkembang harus mempersiapkan diri dalam menghadapi gejolak ekonomi dunia untuk waktu yang panjang dengan menekankan kembali pada strategi pembangunan jangka menengah, sementara menyiapkan diri menghadapi masa-masa yang lebih sulit, menurut laporan Bank Dunia yang baru diluncurkan dengan judul Propspek Ekonomi Global (Global Economic Prospects/GEP), bulan Juni 2012.
Kembalinya ketegangan di negara-negara Eropa yang berpenghasilan tinggi telah mengikis kemajuan yang dicatatkan selama empat bulan pertama tahun ini, yang menunjukkan peningkatan kegiatan ekonomi di negara-negara berkembang dan maju dan penurunan penghindaran risiko di kalangan investor. Sejak tanggal 1 Mei, ketidakpastian yang melanda pasar semakin meluas. Pasar saham negara-negara berkembang dan maju mencatatkan kerugian sebesar 7 persen, yang menghapus dua per tiga peningkatan yang telah terbangun selama empat bulan sebelumnya. Sebagian besar harga komoditas industri telah menurun, dengan harga minyak mentah dan tembaga masing-masing turun sebesar 19 persen dan 14 persen. Kurs valuta negara berkembang telah menurun terhadap dolar AS, dengan meningkatnya pelarian modal internasional kepada aset-aset yang aman, seperti obligasi negara Jerman dan AS.
Sejauh ini, kondisi di sebagian besar negara berkembang tidak mencatatkan penurunan sebanyak yang terjadi pada triwulan akhir tahun 2011. Di luar Eropa dan Asia Tengah dan Timur Tengah dan Afrika Utara, tingkat credit default swap (CDS), suatu indikator sentimen pasar utama, masih tetap berada jauh di bawah nilai maksimumnya yang pernah tercatat pada penurunan pasar di tahun 2011.
“Sentimen investor dan pasar modal dunia tampaknya akan tetap bergejolak dalam jangka menengah – yang menyulitkan penetapan kebijakan ekonomi. Dalam situasi seperti ini, negara-negara berkembang harus menekankan pada reformasi yang meningkatkan produktivitas dan investasi infrastruktur dan bukan bereaksi terhadap perubahan harian situasi internasional,” kata Hans Timmer, Direktur Prospek Pembangunan di Bank Dunia.
Peningkatan ketidakpastian akan meningkatkan perlemahan yang sudah ada dari pemangkasan anggaran, perlemahan sektor perbankan dan terbatasnya kapasitas negara berkembang. Karenanya, Bank Dunia memproyeksikan bahwa pertumbuhan negara berkembang akan melambat ke angka yang relatif rendah sebesar 5,3 persen di tahun 2012, sebelum sedikit meningkat ke 5,9 persen di tahun 2013 dan 6,0 persen di tahun 2014. Pertumbuhan di negara-negara maju juga akan melemah, masing-masing sebesar 1,4, 1,9 dan 2,3 persen untuk tahun 2012, 2013 dan 2014 – dengan PDB di zona Euro menurun sebesar 0,3 persen di tahun 2012. Secara keseluruhan, PDB dunia diproyeksikan akan meningkat masing-masing sebesar 2,5, 3,0 dan 3,3 persen untuk tiga tahun tersebut.
Skenario dasar (baseline) ini tetap menjadi skenario yang paling mungkin mendekati kenyataan. Akan tetapi, bila keadaan di Eropa memburuk dengan tajam maka seluruh wilayah negara berkembang akan turut terpengaruh. Negara-negara berkembang di Eropa dan Asia Tengah khususnya sangat rentan karena hubungan finansial dan perdagangan yang erat dengan negara-negara maju Eropa, tetapi negara-negara miskin juga akan merasakan dampak penurunan – terutama negara-negara yang bergantung kepada pengiriman dana dari pekerja di luar negeri (remittance), pariwisata atau komoditas ekspor, atau yang memiliki tingkat hutang jangka pendek dalam jumlah besar.
“Bila mungkin, negara-negara berkembang harus berupaya untuk menurunkan kerentanan dengan memperkecil tingkat hutang jangka pendek, memotong defisit anggaran dan kembali ke posisi kebijakan moneter yang lebih netral. Upaya tersebut akan memberikan lebih banyak ruang untuk melonggarkan kebijakan, bila kondisi global menurun dengan tajam,” kata Andrew Burns, Manajer Ekonomi Makro Global dan penulis utama laporan tersebut.


BAB 3
PENUTUP
1.2 Kesimpulan
1.      Naik turunnya perekonomian negara maju berdampak pada perekonomian negara berkembang
2.      Masalah ekonomi yang dihadapi negara berkembang adalah kemiskinan,pengangguran
3.      Sejauh ini, kondisi di sebagian besar negara berkembang tidak mencatatkan penurunan sebanyak yang terjadi pada triwulan akhir tahun 2011
1.3 Saran
1.      Negara-negara berkembang harus mempersiapkan diri dalam menghadapi gejolak ekonomi dunia untuk waktu yang panjang dengan menekankan kembali pada strategi pembangunan jangka menengah
2.      kondisi di sebagian besar negara berkembang tidak mencatatkan penurunan sebanyak yang terjadi pada triwulan akhir tahun 2011.
3.      Peningkatan ketidakpastian akan meningkatkan perlemahan yang sudah ada dari pemangkasan anggaran, perlemahan sektor perbankan dan terbatasnya kapasitas negara berkembang.

DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar