Jumat, 29 Maret 2013

Penggunaan Dana APBN yang Baik Menuju APBN yang Berimbang

Nama               : Herdyana eka yustanti
Kls                   : 1EB19
Npm                : 23212421

Penggunaan Dana APBN yang Baik
 Menuju APBN yang berimbang

PENDAHULUAN
           APBN sebagai instrumen utama kebijakan fiskal, mempunyai peranan yang sangat strategis dalam mewujudkan tercapainya berbagai tujuan dan sasaran pembangunan. Peranan strategis APBN tersebut berkaitan dengan ketiga fungsi utama kebijakan fiskal, yaitu fungsi alokasi, fungsi distribusi, dan fungsi stabilisasi. Dengan peranan yang sangat strategis tersebut, maka APBN harus sehat, dan sustainable. Belanja negara(APBN) belum terdistribusi dengan baik sepanjang tahun,umumnya masih menumpuk pada triwulan III dan IV.Selama ini,swasta selaku pelaksana proyek masih menggunakan dana mereka sendiri lebih dahulu sambil menunggu anggaran turun,bahkan swasta kelas kecil di daerah menunggu anggaran pendapatan dan belanja daerah.hal seperti ini justru akan menambah kekacauan perekonomian di negara Indonesia, karena penyerapan tinggi pada akhir tahun terjadi karena tagihan swasta yang melaksanakan proyek sudah terlebih dahulu menangani proyek itu dengan dana mereka sendiri. sebenarnya penggunaan anggaran yang baik akan meningkatkan kualitas pertumbuhan ekonomi sedikit demi sedikit.oleh karena hal tersebut,saya memilih judulPenggunaan Dana APBN yang Baik Menuju APBN yang berimbang dalam pembuatan tulisan saya.

ISI
          Asian Development Bank (ADB) merevisi ke bawah pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2012 dari 6.5 persen di bulan November menjadi 6.4 persen karena lemahnya permintaan perdagangan. Dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi, dibutuhkan kemampuan yang lebih baik dalam menjalankan proyek-proyek penting. Hal ini bisa dilakukan dengan menyederhanakan birokrasi dan prosedur dan menambah belanja kementerian Pengeluaran pemerintah Indonesia secara garis besar dikelompokkan atas pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan. Pengeluaran rutin pada dasarnya berunsurkan pos-pos pengeluaran lancar dan pos pengeluaran kapital. Pengeluaran rutin pada dasarnya di keluarkan untuk membiayai pelaksanaan roda pemerintahan sehari-hari , meliputi belanja pegawai; belanja barang; berbagai macam subsidi (subsidi daerah dan subsidi harga barang); angsuran dan bunga utang pemerintah; serta pengeluaran lainnya. Sedangkan pengeluaran pembangunan adalah pengeluaran yang sifatnya menambah modal masyarakat dalam bentuk prasarana fisik, yang dibedakan lagi menjadi pengeluaran pembangunan yang dibiayai dengan dana rupiah dan bantuan proyek.  Belanja negara yang lebih baik,efektif,dan efisien dapat meningkatkan pertumbuhan produk domestic bruto,penggunaan anggaran pendapatan dan belanja negara yang efektif itu akan menjadi stimulus bagi swasta untuk bergerak, proyek yang dikerjakan bisa lebih banyak.pada akhirnya itu turut menyumbang pertumbuhan perekonomian.
Ukuran kualitas berupa penciptaan lapangan kerja dan turunnya angka kemiskinan di Indonesia.perihal realisasi penyerapan anggaran belanja negara,Indonesia optimis akan mencapai 97 persen pada akhir tahun ini.Kita berharap  penyerapan anggaran,terutama belanja modal,akan lebih baik pada waktu-waktu mendatang.syaratnya proyek harus siap,tender proyek lebih sederhana,dan pencairan juga lebih cepat dan lancar.sebenarnya penyerapan anggaran yang menumpuk  pada akhir tahun anggaran sebenarnya bukan hal baru,penyebabnya banyak antara lain aksesibilitas pemerintah pusat yang terbatas serta penggunaan dana subsidi untuk listrik dan BBM,kemampuan kementrian dan lembaga dalam menyerap anggaran juga terbatas.saya mengambil contoh dana pendidikan di suatu instansi biasanya baru akan pada akhir tahun anggaran,biasanya berupa seminar di luar kota.meskipun demikian,harus diakui ada perbaikan kualitas  penggunaan APBN serta anggaran pendapatan dan belanja daerah meskipun belum optimal.dalam hal proyek misalkan,jika bonafide,kontraktor biasanya akan menggunakan dana sendiri terlebih dahulu.yang berbeda hanya jika kontraktor kecil dan tidak bonafide sehingga mengandalkan cairnya anggaran.
Berikut Adalah Gambaran Tentang Perekonomian Indonesia Sejak th 2005 Hingga 2011:
Sebagai alat kebijakan fiskal, APBN harus dapat berfungsi sebagai stabilisator bagi perekonomian, dan atau bersifat kontra-siklis (Countercyclical). Ini berarti, pada saat ekonomi sedang dalam masa “boom”, Pemerintah dapat menjalankan anggaran surplus, dan sebaliknya, pada saat resesi/krisis, Pemerintah dapat melakukan ekspansi fiskal dengan menjalankan anggaran defisit. Dengan demikian, secara overall, APBN akan menuju seimbang selama suatu periode jangka panjang siklus ekonomi (Balanced Budget Over Cycle). Untuk menuju APBN yang berimbang atau surplus tersebut, maka sumber-sumber pendapatan Negara, baik pajak maupun penerimaan Negara bukan pajak harus terus ditingkatkan agar dapat memperkuat kapasitas fiskal. Upaya peningkatan perpajakan dilakukan antara lain dengan melanjutkan reformasi administrasi perpajakan, reformasi peraturan dan perundang-undangan perpajakan, maupun reformasi pengawasan dan penggalian potensi pajak, serta melaksanakan reformasi pengadilan pajak. Di sisi lain, kualitas belanja Negara harus ditingkatkan agar benar-benar dapat digunakan secara efektif untuk mencapai kemakmuran rakyat melalui peningkatan pertumbuhan ekonomi, peningkatan kualitas pelayanan dasar, dan desentralisasi fiskal dalam rangka otonomi daerah yang luas dan bertanggung jawab.
PENUTUP
           APBN sebagai instrumen utama kebijakan fiskal, mempunyai peranan yang sangat strategis dalam mewujudkan tercapainya berbagai tujuan dan sasaran pembangunan. Sebagai alat kebijakan fiskal, APBN harus dapat berfungsi sebagai stabilisator bagi perekonomian, dan atau bersifat kontra-siklis (Countercyclical). Ini berarti, pada saat ekonomi sedang dalam masa “boom”, Pemerintah dapat menjalankan anggaran surplus, dan sebaliknya, pada saat resesi/krisis, Pemerintah dapat melakukan ekspansi fiskal dengan menjalankan anggaran defisit. Dengan demikian, secara overall, APBN akan menuju seimbang selama suatu periode jangka panjang siklus ekonomi (Balanced Budget Over Cycle). Belanja negara yang lebih baik,efektif,dan efisien dapat meningkatkan pertumbuhan produk domestic bruto,penggunaan anggaran pendapatan dan belanja negara yang efektif itu akan menjadi stimulus bagi swasta untuk bergerak, proyek yang dikerjakan bisa lebih banyak.pada akhirnya itu turut menyumbang pertumbuhan perekonomian.
DAFTAR PUSTAKA:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar